PWNU Sulsel dan Seluruh PCNU Menolak Tegas MLB, Ketua Tanfidziyah ; MLB Mengganggu Integritas Organisasi

banner 468x60

Aseranews – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Se-Provinsi Sulawesi Selatan dengan tegas menyatakan menolak Wacana dan rencana Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Pernyataan ini ditegaskan melalui pernyataan bersama PWNU dan PCNU Se-Prov. Sulsel yang berisi sejumlah poin pernyataan.

 

Ketua PWNU Sulsel , Anregurutta KH. Hamzah Harun Ar Rasyid menilai MLB ini menjadi upaya merongrong dan memecah belah keutuhan NU. Oleh karenanya, upaya melemahkan NU melalui MLB ini harus dihalau dan tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dan budaya organisasi yang berkembang di lingkungan NU selama ini.

 

“Sejarah telah mencatat bahwa setiap upaya percobaan untuk mengadakan MLB yang dilakukan oleh Segelintir orang atau Oknum tidak pernah berhasil, karena tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dan budaya organisasi yang berkembang di lingkungan NU selama ini,” katanya usai Rapat Koordinasi, Konsilidasi dan Pembinaan PWNU dan PCNU se Sulsel yang dihadirti langsung oleh Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholis Staquf di Karebosi Condontel Makassar (Jumat, 6/12/2024).

 

Seluruh elemen NU di Provinsi Sulsel, lanjutnya berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan Jam’iyah NU yang solid dan koheren, dan mendukung PBNU untuk terus melangkah dan tetap istiqamah dalam membuat kebijakan-kebijakan strategis. Hal ini merupakan wujud peningkatan khidmahnya kepada masyarakat, bangsa dan negara.

 

Selain terkait penolakan pada MLB dan dukungan kepada PBNU, PWNU dan PCNU Se-Sulsel juga mengajak segenap elemen NU, baik struktural maupun kultural, untuk senantiasa berada dalam satu barisan yang solid bersama PBNU. Hal ini ditujukan untuk mewujudkan visi merawat jagat dan membangun peradaban sebagai wujud khidmah jam’iyah untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan secara universal.

 

Hal senada disampaikan Sekretaris Umum PWNU Sulsel, H. Muh. Tonang yang mengaku tak paham apa urgensi MLB sehingga itu terus didorong segelintir kelompok.

 

Tonang mengatakan, PWNU dan PCNU se Sulsel menolak keras rencana MLB tersebut karena dianggap akan mengganggu integritas organisasi.

“PWNU dan PCNU Sulsel mengambil sikap tegas Menolak apapun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan mereka tolak, termasuk mereka yang sekarang bicara soal MLB,” kata Muh. Tonang.

 

Berikut Pernyataan Sikap tertulis selengkapnya :

Dengan senantiasa memohon rahmat, inayah dan magfirah Allah SWT., Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Propinsi Sulawesi Selatan, dan 24 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan, menyatakan dengan tegas melalui pernyataan bersama, sebagai berikut:

 

1. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan mendukung segala kebijakan dan selalu bersinergi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan.

 

2. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan tetap berikhtiar dan satu barisan besama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mewujudkan visi “Merawat Jagat dan Membangun Peradaban” dalam mencapai kemaslahatan umat, bangsa dan negara.

 

3. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan mendukung agenda kerja pemerintah Republik Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan masyararakat yang adil dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

 

4. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Sulawesi Selatan bersama-sama menyatakan dengan tegas MENOLAK MUKTAMAR LUAR BIASA (MLB) dan menyatakan bahwa agenda tersebut adalah bentuk propaganda oleh segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab yang hanya ingin memecah belah keutuhan Nahdlatul Ulama. MUKTAMAR LUAR BIASA (MLB) tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlusunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah dan bertentangan dengan budaya organisasi yang berlaku dilingkungan Nahdlatul Ulama.

 

Demikian surat pernyataan bersama ini dibuat bersama PCNU se-Sulawesi Selatan untuk disampaikan kepada jama’ah dan jam’iyyah serta seluruh sebangsa dan setanah air. Dibuat dengan kesadaran dan tanpa paksaan, semata-mata sebagai bentuk ikhtiar dalam mengembangkan dan menjaga jam’iyah Nahdlatul Ulama agar tetap solid dan istiqomah, serta sebagai dukungan atas segala kebijakan-kebijakan dan program-program strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dibawah kepemimpinan H. Miftachul Akhyar (Rais Aam), KH. Akhmad Said Asrori (Katib Aam), KH. Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum), dan KH. Saifullah Yusuf (Sekertaris Jenderal).

 

Pernyataan Sikap ini ditantangani oleh AGH. KH. Baharuddin HS (Rois Syuriyah), Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA (Katib). Prof. Dr. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, MA (Ketua Tanfidziyah), H. Muh. Tonang, M.Ag (Sekretaris Tanfidziyah).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *