Bulukumba — Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bulukumba, Syaibatul Hamdi mengecam tindakan Pemerintah Daerah yang berencana menggusur rumah warga yang berada dikawasan Taman Hutan Raya (Tahura).
Dalam pernyataannya, Hamdi menilai langkah pemerintah tersebut tidak berperikemanusiaan dan berpotensi mengorbankan masyarakat yang bertempat tinggal dikawasan Tahura yang sudah bertahun-tahun bermukim di daerah tersebut.
“Harusnya pemerintah mengedepankan pendekatan dialog dan solusi berkeadilan, bukan melakukan tindak represif yang justru menimbulkan problem di tengah – tengah warga,” katanya saat dihubungi, Rabu (28/05/2025).
Lebih jauh, Demisioner Ketua Komisariat PMII Universitas Muhammadiyah Bulukumba tersebut menegaskan juga bahwa tindakan semena-mena yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat bontobahari sangat merisaukan warga.
Namun, anehnya juga pemerintah Desa seolah lepas tangan dan tidak bertanggung jawab dari kejadian yang menimpa warganya. Harusnya pemerintah setempat menjadi media komunikasi terhadap pemerintah daerah kabupaten Bulukumba sebelum mengambil langkah jauh yang merugikan rakyatnya.
“Mereka bukan pendatang baru, melainkan warga yang telah lama hidup dan bergantung pada kawasan tersebut. Ini bukan hanya soal hak tanah, tapi soal keberlangsungan hidup dan kemanusiaan,” Tegasnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa PMII Bulukumba mendesak pemerintah daerah untuk menghentikan rencana penggusuran dan segera membuka ruang dialog dan memberikan solusi terbaik bagi warga yang terdampak.
“PMII juga menyatakan sikap, siap mengawal perjuangan masyarakat dalam menuntut haknya agar tidak termarginalkan dalam arus kepentingan elit dan kebijakan yang tidak pro rakyat,” Imbuhnya.