Aseranews.com, Mamuju – Kerukunan Keluarga Pua Saba segera menggelar pertemuan rutin. Kegiatan ini akan dihadiri sebaran keluarga, anggota dan pengurus dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan, serta pulau Jawa.
Acaranya sendiri akan dilaksanakan di pantai Malauwa, tepatnya berada di Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, yang akan digelar pada Sabtu-Minggu (20-21/12/2025).
Ketua kerukunan Keluarga Pua Saba (KKPS), MakmudiMakhmudi Djabbar menyampaikan silaturahmi rutin ini merupakan agenda tahunan kerukunan, yang menjadi ajang silaturahmi dan mempererat persaudaraan sesama anggota. Selain pertemuan, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan.
“Bertujuan untuk menjaga hubungan baik antar anggota dan pengurus, serta membahas berbagai agenda strategis dan kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi kerukunan dan masyarakat,” jelas Makhmudi Djabbar yang juga Kepala UPTD SMKN 1 Mamuju itu.
Adapun sekretaris KKPS, Mustari berharap pertemuan ini dapat semakin merawat nilai-nilai kebersamaan, terutama tantangan keluarga di perantauan.
“Semoga pertemuan ini dapat membangun soliditas dan solidaritas keluarga, membahas berbagai hal, dan saling bergotong royong dalam berbagai bentuk kegiatan kedepan,” urainya.
Ketua Panitia Pertemuan KKPS, Wahidah, menegaskan kegiatan tersebut dilaksanakan di Kabupaten Mamuju, setelah sebelumnya secara bergiliran di tempat yang lain, pertemuan itu sangat dinantikan, dan juga akan diisi dengan penyampaian kiprah dan perjuangan Pua Saba.
“Kita harapkan keakraban terjalin dalam acara yang bertajuk silaturrahmi KKPS ini. Pertemuan nantinya akan membahas agar kerukunan keluarga berkontribusi nyata dalam sosial kemasyarakatan,” bebernya.
Salah satu pembina KKPS adalah Kepala Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Pusjar SKMP) LAN RI Makassar, Dr Muhammad Aswad.
Pua Saba sendiri merupakan tokoh pejuang dan agamawan di wilayah Napo dan Balanipa. Pernah menjadi Imam di Napo, Batulaya dan Pandebulawang, di abad 18 silam. Daerah diatas termasuk wilayah Polewali mandar sekarang.








