Kopri PMII Pangkep Sukses Gelar SIG Se Sulsel

banner 468x60

Aseranews.com, Pangkep – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Cabang Pangkep resmi membuka gelaran Sekolah Islam Gender (SIG), Jumat (12/12/2025), di Aula DPRD Kabupaten Pangkep.

 

Kegiatan yang berlangsung hingga 16 Desember ini diikuti oleh kader dari lima cabang PMII se-Sulawesi Selatan, yakni Pangkep, Maros, Makassar, Sinjai, dan Bone.

 

Pembukaan SIG tahun ini diwarnai dengan Dialog Interaktif bertema “Spritualitas ekofeminisme sebagai perwujudan kesetaraan yang memanusiakan” Dialog tersebut menghadirkan tiga narasumber kompeten dari berbagai latar belakang.

 

Novita Arhab, Bendahara KOPRI Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sulsel, menyampaikan pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dengan prinsip keadilan gender dalam gerakan kemahasiswaan.

 

“KOPRI memiliki peran strategis untuk mengadvokasi isu-isu perempuan dan anak dengan pendekatan yang ramah, kontekstual, dan berbasis pada nilai-nilai Islam yang inklusif,” tegas Novita.

 

Sementara itu, Hj. Siti Marwah dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Pangkep memberikan perspektif kebijakan dan program pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara organisasi masyarakat, seperti PMII, dengan pemerintah dalam mendorong kebijakan yang responsif gender.

 

“Sinergi seperti ini crucial untuk mempercepat terwujudnya kesetaraan di tingkat grassroot,” ujarnya.

 

Narasumber ketiga, Fahria Fahri, seorang jurnalis, membedah peran media dalam membentuk narasi publik tentang gender. Ia mengajak peserta untuk kritis terhadap pemberitaan dan aktif menyuarakan narasi alternatif yang berkeadilan melalui berbagai platform media.

 

“Media adalah alat. Tergantung kita mau mengisinya dengan konten yang mendorong kesetaraan atau justru mengukuhkan bias,” papar Fahri.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Maruf, Ketua Cabang PMII Pangkep, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif penyelenggaraan Sekolah Islam Gender ini.

 

“Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen gerakan kopri dalam menjawab tantangan zaman. Isu keadilan dan kesetaraan gender adalah isu kemanusiaan yang sangat relevan dengan nilai-nilai Islam dan nilai dasar PMII. Kami mendukung penuh langkah progresif KOPRI Cabang kita ini dan berharap outputnya dapat memperkuat gerakan di semua bidang,” ujar Ma’ruf.

 

Ketua KOPRI Cabang Pangkep, Sukmawati, dalam sambutannya menegaskan bahwa Sekolah Islam Gender adalah investasi jangka panjang bagi kaderisasi.

 

“Melalui SIG ini, kami berharap dapat melahirkan kader-kader perempuan yang tidak hanya paham teori feminisme dan gender, tetapi juga mampu merumuskannya dalam perspektif keislaman dan keindonesiaan, serta memiliki keberanian untuk bertindak sebagai agen perubahan di cabang masing-masing,” pungkas Sukmawati.

 

Kegiatan selama lima hari ke depan akan diisi dengan berbagai sesi, mulai dari kelas teori, workshop, studi kasus, hingga perumusan aksi nyata. Peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu mendialogkan isu gender dengan pendekatan khas Islam Nusantara di cabang-cabang mereka.

Lebih lanjut Sekretaris KOPRI Cabang Pangkep, Nuraena, yang juga terlibat sebagai panitia inti, menambahkan bahwa SIG dirancang dengan metode partisipatif.

 

“Kami ingin membangun ruang yang aman bagi semua peserta untuk belajar, berdiskusi, dan bahkan memperdebatkan pemikiran secara sehat. Tidak hanya mendengar dari pemateri, tapi mereka akan terlibat aktif dalam kelompok diskusi, simulasi, dan merancang Rencana tindak lanjut (RTL) yang akan diterapkan di cabang masing-masing,” jelas Nuraena.

 

Dengan terlaksananya SIG ini, KOPRI PMII Cabang Pangkep menegaskan komitmennya dalam mengarusutamakan isu keadilan gender di tubuh PMII dan masyarakat luas, membangun generasi perempuan yang kritis, religius, dan berdaya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *