Aseranews.com, Pangkep – Menyambut Harlah ke-58 Tahun Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PMII Cabang Pangkep bersama KOPRI Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sulawesi Selatan menggelar rangkaian kegiatan spiritual, berupa Pembacaan Sholawat Nariyah dan doa bersama.
Kegiatan yang berlangsung khidmat di Masjid Agung Pangkep Jalan Daeng Bonto, Kelurahan Padoang-doangan, Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep pada Selasa (25/11/2025) ini, dengan tema “Perempuan Kuat, Indonesia Hebat”.
Acara yang dihadiri oleh kader KOPRI PMII Pangkep, dan sejumlah pengurus Kopri PKC PMII Sulawesi Selatan bertujuan untuk memperkuat ikatan spiritual serta ukhuwah antar kader, sekaligus merefleksikan peran perempuan dalam membangun keimanan dan ketakwaan sebagai pondasi untuk berkontribusi bagi bangsa.
Dalam sambutannya, Sukmawati Ketua KOPRI PMII Cabang Pangkep menekankan bahwa peran perempuan sangat besar sehingga diperlukan suatu pondasi spiritual.
“Kekuatan perempuan tidak hanya diukur dari kontribusi intelektual dan sosial di ruang publik, tetapi juga dari ketangguhan spiritual dan moral. Melalui sholawat dan doa bersama ini, kami menguatkan hati dan jiwa, karena dari sanalah lahir kekuatan sejati untuk menjadi agen perubahan yang bermanfaat bagi lingkungan dan Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut ketua KOPRI PMII Cabang Pangkep menyampaikan apresiasi atas kehadiran pengurus KOPRI PKC Sulawesi Selatan . Ia menegaskan bahwa semangat Harla ke-58 harus menjadi momentum untuk konsolidasi gerakan, memperkuat peran strategis perempuan di semua lini, serta terus membumikan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah (Aswaja) dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga sebagai pengingat akan misi muassis KOPRI untuk terus melahirkan perempuan-perempuan yang kuat secara intelektual, tangguh secara mental, dan kukuh secara spiritual, demi mewujudkan Indonesia yang lebih hebat dan bermartabat”, ungkapnya.
Sementara Wahyuni Ayu Safitri Ketua KOPRI PKC Sulawesi Selatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Sholawat Nariyah Serentak merupakan bagian dari seruan nasional KOPRI PB PMII dalam rangka memperingati Hari Lahir KOPRI ke-58.
“Majelis ini dimaknai sebagai wasilah penguatan spiritual untuk menguatkan langkah perjuangan perempuan PMII, serta memohon keberkahan, keselamatan, dan kelancaran seluruh gerak organisasi”, tegasnya.
Lebih lanjut Ketua KOPRI PKC Sulawesi Selatan Yang Akrab disapa Ayu menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader, khususnya KOPRI Cabang Pangkep yang telah memfasilitasi kegiatan dengan penuh semangat persahabatan.
“Perjuangan perempuan KOPRI tidak hanya bertumpu pada aspek struktural, tetapi juga bertumpu pada kekuatan batin, spiritualitas, dan kedekatan kepada Allah SWT, sejak awal kelahirannya, KOPRI menjadi alat perjuangan perempuan yang bergerak di ruang akademik, sosial, dan spiritual. Perempuan dalam Islam memiliki keteladanan mulia seperti Sayyidah Khadijah dalam kemandirian dan keteguhan, Sayyidah Aisyah dalam kecerdasan dan ketajaman pemikiran, serta Asma’ binti Abu Bakar dalam keberanian, nilai-nilai inilah yang menjadi fondasi gerakan perempuan KOPRI dari masa ke masa”, ucapnya.
Wahyuni Ayu Safitri juga, mengajak seluruh kader perempuan untuk tetap menjaga spirit perjuangan, perempuan memiliki hak, kapasitas, dan ruang untuk memimpin serta menggerakkan perubahan.
“Ada empat pesan penting yang dititipkan kepada kader KOPRI Kabupaten Pangkep:
1. Terus merawat soliditas kepengurusan.
2. Memperkuat kaderisasi dan ruang aman bagi perempuan.
3. Memperluas kerja-kerja strategis dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga perempuan.
4. Menjaga tradisi intelektual dan spiritualitas dalam setiap gerakan.
Di akhir pernyataan resminya, Ketua KOPRI PKC Sulawesi Selatan menegaskan kembali bahwa langkah perempuan KOPRI, dari rayon, komisariat hingga PB, harus senantiasa dilandasi nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan.
“Gerakan perempuan KOPRI bukan hanya untuk organisasi, tetapi untuk memastikan bahwa perempuan Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan menjadi kuat, terlindungi, kritis, berdaya, dan mampu menjadi penentu arah perubahan. KOPRI Kuat, Indonesi Hebat”,tegasnya.








