Aseranews.com, PANGKEP – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angakatan 77 UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan Pemerintah desa Pitue menggelar kegiatan penyuluhan mengenai bahaya penyakit leptospirosis. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi lagi kasus baru di masyarakat.
Beberapa bulan sebelumnya, Desa Pitue, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep sempat mengalami kasus kematian akibat leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri dari urine tikus. Kondisi ini membuat penyakit tersebut dikategorikan sebagai penyakit menular berbahaya yang perlu diwaspadai bersama.
Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, Mahasiswa KKN dan pemerintah desa menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kabupaten Pangkep yang memberikan edukasi mengenai pencegahan, cara penularan, hingga pengobatan leptospirosis. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua BPD, Kepala Dusun, RT/RW, kader kesehatan, serta masyarakat desa Pitue.
Koordinator Desa KKN UINAM, Awal Nugraha, menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan dari pemerintah desa serta partisipasi aktif masyarakat.
“Kami dari KKN UINAM Desa Pitue sangat bersyukur dapat turut berkontribusi dalam kegiatan penyuluhan ini. Kami berharap Juga dengan penyuluhan ini masyarakat Desa Pitue dapat lebih waspada terhadap bahaya leptospirosis dan mampu menerapkan pola hidup bersih serta sehat dalam kehidupan sehari-hari,” ,” ungkapnya.
Kepala Desa Pitue, Muhammad Nasrul, dalam sambutannya berharap melalui penyuluhan ini masyarakat semakin memahami bahaya leptospirosis dan cara pencegahannya.
“Dengan adanya penyuluhan ini, kami berharap warga Desa Pitue sudah mengetahui dampak bahaya penyakit leptospirosis sehingga tidak ada lagi kasus baru yang muncul di desa kita,” ujarnya.
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, menghindari faktor risiko penularan, serta menjadi langkah nyata pemerintah desa dalam melindungi kesehatan warganya.








