PWNU Sulsel Gelar Rapat Konsolidasi Lembaga: Finalisasi Anggota dan Pemetaan Masalah Jadi Fokus Utama

banner 468x60

Aseranews.com — Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan menggelar rapat konsolidasi bersama 18 lembaga di bawah koordinasinya pada Pertemuan tersebut berlangsung kediaman Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel, AGH. Prof. Hamzah Harun Al-Rasyid di Kota Makassar dan dihadiri oleh ketua serta sekretaris masing-masing lembaga, Senin 28/7/2025.

 

Rapat ini menjadi langkah awal pasca pengukuhan kepengurusan PWNU Sulsel masa khidmat 2024–2029. Fokus utama rapat adalah finalisasi struktur keanggotaan lembaga, penyamaan arah kerja kelembagaan, serta pemetaan masalah yang perlu segera direspons secara kolektif dan terukur.

 

Prof. Hamzah menekankan bahwa lembaga-lembaga NU harus berperan aktif sebagai penggerak utama di tingkat PCNU dan akar rumput.

 

“PWNU harus hidup melalui lembaganya. Kerja-kerja kita harus menjawab tantangan riil umat,” ujarnya.

 

 

Dalam rapat, sejumlah masalah internal mendapat sorotan khusus, seperti belum adanya database masjid NU yang menghambat pemetaan potensi dakwah, belum hadirnya kanal komunikasi resmi seperti TV NU Sulsel sebagai media penguatan literasi keaswajaan, serta lemahnya sektor pendidikan kader dan warga NU, baik di lingkungan pesantren maupun madrasah.

 

Tantangan eksternal yang diidentifikasi antara lain meningkatnya polarisasi sosial berbasis agama, rendahnya literasi keislaman moderat di kalangan generasi muda, derasnya arus disinformasi keagamaan di ruang digital, dan melemahnya daya pengaruh institusi keagamaan terhadap isu-isu publik.

 

Selain memetakan persoalan, rapat juga membahas peluang strategis dari program-program nasional maupun regional Sulawesi Selatan, khususnya dalam bidang pertanian, ketahanan pangan, dan kesehatan. Pemerintah pusat dan daerah saat ini menekankan penguatan sektor-sektor tersebut sebagai fondasi utama pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

 

PWNU Sulsel menilai bahwa lembaga-lembaganya dapat berperan aktif dalam mengawal dan mendukung program ketahanan pangan melalui pemberdayaan umat, penguatan edukasi pertanian berbasis komunitas, serta advokasi kesehatan yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kultural NU.

 

Setiap lembaga mendapat mandat untuk merumuskan langkah konkret dan kolaboratif yang tidak hanya merespons persoalan internal dan eksternal, tetapi juga mengoptimalkan peluang tersebut. Tujuannya agar NU terus menjadi kekuatan kultural dan keagamaan yang relevan dan berpengaruh di masa depan.

 

Rapat berlangsung dinamis, reflektif, dan produktif, menjadi titik awal penguatan kelembagaan NU Sulsel menuju gerakan yang sistematis, kolaboratif, dan responsif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *