Orang Tua Pasien Keluhkan Pelayanan Klinik Kimia Farma Makassar, Begini Kejadiannya

banner 468x60

Aseranews – Orang Tua mengeluhkan Pelayanan saat Anaknya Herfizah Nur Humairah (Pasien) melakukan Pemeriksaan di Klinik Kimia Farma Jalan Letjen Hertasning Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Senin, 30/6/2025.

 

Nur Afia selaku Orang Tua mengatakan bahwa Kurang lebih pukul 18:04 saya registrasi untuk pemeriksaan ke poli gigi & mulut di klinik kimia (Lantai 2).

 

Sekitar 15 menit saya menunggu, nomor antrian saya di panggil (nomor antrian 22) lalu diarahkan ke poli gigi & mulut di lantai 1.

 

Setibanya saya di poli gigi dan langsung menyetor rekam medik saya salah satu perawat bilang “Ini Berkasnya Siapa” Lalu saya menjawab “saya sus”. Lanjut perawat tsb bilang “sudah closed ibu, tidak na tanyaki di atas kah ?” Saya jawab “iya tidak sus” saya langsung meminta rekam medik saya lalu kembali ke lantai 2.

 

Tiba di lantai 2 saya bertanya ke perawat regis “sus, tutupmi pale di bawah kenapa saya tidak di tanya padahal saya ikutmi antri” suster di atas menjawab “belum ibu, padahal sudah saya WA ke bawah untuk tidak menolak pasien, tunggu ibu saya antarki ke bawah saya selesaikan dulu rujukanku”, ungkapnya.

 

Setelah saya kembali ke bawa di antar oleh petugas regis dari lantai 2, saya mendengar petugas regis bilang ke perawat yang menolak saya ” kak minta tolong janganki menolak pasien, marahki pasien di atas karna bilang closed ki”.

 

Akhirnya saya diterima kembali dan akan dilayani, Sambil saya menunggu pasien lain ditangani kedua perawat berbicara seakan akan ingin saya mendengar perbincangan mereka dengan nada yang tidak sedang berbisik.

 

Saya yang sudah gerah mendengar mereka langsung berdiri dan bilang “jangan bilang begitu nah, bukannya saya tidak mengerti tapi memang tidak ada penyampaian dari petugas registrasi kalau memang sudah tutupmi”,Tegasnya.

 

Jangan bicara begitu depan pasien nah, saya mengerti SOP ji juga. Kalau memang tidak mau melayani saya bilanh saja, jangan bicara begitu.

 

Setelah anak saya ditindaki, bahkan tidak ada permintaan maaf dari kedua perawat tersebut. Cuman dokter saja yang ajak saya ngomong. Bahkan sempat saya dengar salah satu perawat memanggil perawat lainnya untuk makan palekko bukan malah meminta maaf ke pasien atas tindakan yang membuat pasien tersindir.

 

Kirman selaku Keluarga Pasien mengatakan bahwa saya sangat geram mendengar kejadian ini karena Harusnya Utamakan pelayanan prima dan profesional ke pasien jangan ada yang dibedakan.

 

“Ada kode etik perawat yang dilanggar dan jelas klau di langgar ada denda atau pidana”,Tegasnya.

 

Kami meminta pihak Pimpinan Kimia Farma untuk menindak tegas oknum pegawai yang tidak menjalankan Pelayanan sesuai SOP.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *