Aseranews – Menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Maros mengimbau agar Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI ddan Polri agar tetap netral serta menghimbau masyarakat Maros untuk menolak praktik money politik.
Ketua PMII Maros, Haider Idris, menekankan bahwa netralitas ASN sangat penting untuk menjamin pemilihan kepala daerah yang adil dan demokratis. “ASN harus tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Sebagai pelayan publik, mereka memiliki tanggung jawab untuk tidak memihak kepada kandidat atau partai politik manapun,” ungkap Haider Idris.
Lanjutnya, PMII Maros juga menyoroti perlunya penolakan terhadap praktik money politik yang merusak integritas proses demokrasi. Praktik ini tidak hanya melanggar nilai-nilai demokrasi tetapi juga berpotensi melahirkan pemimpin yang korup.
Haider menambahkan, Money politik hanya akan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap proses politik. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Maros untuk menolak praktik ini secara tegas,” tambahnya.
selain itu, menjelang pemilihan serentak tahun 2024 yang sisa belasan hari lagi, PMII Maros menekankan berbagai potensi ancaman seperti penyebaran informasi palsu (hoax), Isu sara dan potensi konflik horizontal yang mungkin terjadi.
Olehnya itu pemilihan serentak tahun 2024 harus menjadi perhatian bersama termasuk TNI dan Polri untuk mengambil langkah dalam rangka memitigasi berbagai potensi ancaman.
PMII Maros berharap seruan ini dapat meningkatkan kesadaran semua pihak, termasuk lembaga penyelenggara pemilu, agar mengawasi jalannya Pilkada Serentak 2024 dengan ketat.
“Kami akan terus memantau dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan pelaksanaan pilkada yang bersih dan berintegritas,” ungkap Haider Idris.
Dengan seruan ini, PMII Maros berkomitmen mendukung proses demokrasi yang sehat, transparan, dan bebas dari intervensi yang merusak, demi masa depan Maros dan Indonesia yang lebih baik, Tutupnya.