PEMILIHAN DENGAN APLIKASI SIPAKI PRESMA DAN KETUA HIMAPRODI, TANDA KEMUMDURAN DEMOKRASI

banner 468x60

Aseranews-Pemilihan serentak presma dan wakil presma BEM Universitas Muhammadiyah Bulukumba dan pemilihan ketua Himaprodi ilmu aktuaria dan peternakan yang diselenggarakan pada Senin, 14 Oktober 2024.

Telah beredar informasi dalam pemilihan akan digunakan SIPAKI. SIPAKI merupakan program khusus yang di buat untuk menggantikan kertas suara dalam pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi (Himaprodi)

Riswandi mahasiswa ilmu Aktuaria, menyampaikan potensi kecurangan dapat terjadi jika menggunakan SIPAKI. Pasalnya, sistem SIPAKI dipegang oleh panitia yang bisa saja di salahgunakan, tidak adanya transparansi data, kemudian ada potensi aplikasi dapat di retas. Tentunya sangat disayangkan, seharusnya ini momentum demokrasi, namun dengan adanya SIPAKI malah merusak tatanan demokrasi di kampus dengan alasan digitalisasi.

Model pemilihan dengan aplikasi SIPAKI dapat memunculkan potensi kecurangan oleh panitia, tidak adanya keterbukaan informasi dan merusak demokrasi didalam kampus”.

Menurut Riswandi, sebaiknya pemilihan kembali menggunakan kertas suara agar tidak memunculkan polemik dan isu kecurangan oleh panitia serta panlih harus bersikap tegas dalam pemilihan tersebut.

Pemilihan ini harus kembali menggunakan kertas suara agar integritas pemilihan tetap terjaga. Panlih sebagai pemegang hak tertinggi pada pemilihan ini tidak boleh ada intervensi dan segera ambil tindakan sebelum masalah semakin besar”.

Riswandi menambahkan, Panlih memperlihatkan bentuk ketidak percayaan diri dengan menggunakan kertas suara hanya untuk pemilihan Himaprodi.

Ini hal yang sangat disayangkan karena awalnya kami mendengar
Untuk himaprodi tetap menggunakan kertas suara, namun tiba-tiba tanpa ada komunikasi sebelumnya Panlih memutuskan pemilihan ketua himaprodi menggunakan SIPAKI. Mirisnya pemilihan Himaprodi ilmu Aktuaria yang DPT nya hanya 115 orang tidak mampu di siapkan kertas suara untuk pemilihannya, padahal ini jumlah yang tidak begitu besar.” Tutupnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *